
Morotai – Pemerintah pusat melalui Balai Penataan
Bangunan, Prasarana, dan Kawasan (BPBPK) Maluku Utara menegaskan komitmennya
dalam mendukung pembangunan infrastruktur strategis di Kabupaten Pulau Morotai.
Hal ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan antara Bupati Pulau Morotai,
Rusli Sibua, dengan jajaran BPBPK Maluku Utara yang digelar pada pekan lalu.
Pada Rabu (01/10/25), tim BPBPK yang dipimpin oleh
Kepala Seksi Pelaksana Wilayah I, Faisal Chakra Pawae, S.T., melakukan
kunjungan langsung ke Pulau Morotai. Kehadiran tim tersebut ditujukan untuk
melakukan pembahasan teknis dengan berbagai instansi daerah, seperti Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Dinas Lingkungan Hidup, serta Dinas
Pariwisata.
Dalam pertemuan tersebut, BPBPK dan pemerintah daerah
membahas sejumlah isu strategis yang menjadi fokus pembangunan ke depan, di
antaranya penyediaan Tempat Pembuangan Akhir Dalam pertemuan tersebut, Balai
Penataan Bangunan, Prasarana, dan Kawasan (BPBPK) bersama Pemerintah Kabupaten
Pulau Morotai membahas sejumlah isu strategis yang menjadi fokus utama
pembangunan daerah, meliputi penyediaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Desa
Dehegila sebagai solusi pengelolaan sampah, peningkatan sistem penyediaan air
bersih bagi masyarakat, serta penataan dan pengembangan kawasan prioritas
seperti Waterfront City 2, kawasan Armydok, Pulau Zum-Zum, dan Pulau Dodola
yang dirancang sebagai destinasi wisata unggulan guna memperkuat sektor
pariwisata dan mendukung pertumbuhan infrastruktur secara berkelanjutan di
Pulau Morotai.
Pertemuan dipimpin oleh Wakil Bupati Pulau Morotai,
Rio Cristian Pawane, dan turut dihadiri oleh Sekretaris Daerah Muhammad Umar
Ali, Kepala Bappeda-Litbang Ahdad Hi. Hasan, serta sejumlah pimpinan Organisasi
Perangkat Daerah (OPD). Dalam sambutannya, Rio menyampaikan komitmen kuat
pemerintah daerah untuk mendukung penuh program pembangunan dari Kementerian
Pekerjaan Umum melalui BPBPK.
“Pemerintah daerah berkomitmen untuk mendukung
penuh setiap program kementerian yang masuk ke Morotai. Kehadiran BPBPK bukan
hanya sekadar membantu, tetapi menjadi mitra strategis kami dalam mewujudkan
Morotai sebagai daerah yang berkembang, ramah investasi, dan maju secara
infrastruktur,” ujar Rio.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Pulau Morotai, Fahmi Usman, menyatakan bahwa hasil koordinasi dengan BPBPK akan segera ditindaklanjuti secara teknis oleh perangkat daerah terkait. Ia menekankan pentingnya penanganan isu-isu utama seperti pengelolaan sampah, penyediaan air bersih, serta pengembangan kawasan wisata sebagai bagian dari prioritas pembangunan yang membutuhkan dukungan langsung dari pemerintah pusat.
“Kami sangat menyambut baik langkah BPBPK. Morotai tidak hanya butuh pembangunan infrastruktur dasar, tetapi juga penataan kawasan yang mendukung pariwisata, lingkungan, serta kesejahteraan masyarakat. Sinergi ini akan menjadi modal penting dalam percepatan pembangunan Morotai,” ungkap Fahmi.
Dukungan strategis dari BPBPK Maluku Utara ini menjadi sinyal positif
bagi percepatan pembangunan di Pulau Morotai. Pemerintah daerah optimistis,
kerja sama ini akan membuka peluang baru dalam pembangunan infrastruktur,
penguatan sektor pariwisata, serta peningkatan kualitas hidup masyarakat secara
menyeluruh. (kbg)