Koleksi Kerangka Manusia di Museum PD II diduga Tentara Jepang
Stevi | 02 Oktober 2025 | Dibaca 20 kali |

Wakil Bupati Rio Christian Pawane bersama Fumihiko Matsumoto, Ketua tim dari Japan Association for Recovery and Repatriation of War Casualties (JARRWC)

Morotai – Salah satu Koleksi kerangka dan tengkorak yang tersimpan di Museum perang dunia II Morotai di duga sebagai tentara jepang yang gugur pada peridoe 1945. Hal ini terungkap dalam pertemuan antara tim Asosiasi Jepang untuk Pemulihan dan Pemulangan Korban Perang (JARRWC) dengan Wakil Bupati Pulau Morotai Rio Cristian Pawane bertempat di Lantai 2 kantor Pupati Pulau Morotai Jumat (26/09/25).

 

Dalam kunjungan tersebut delegasi Jepang terdiri dari Fumihiko Matsumoto, Ketua tim dari Japan Association for Recovery and Repatriation of War Casualties (JARRWC), Masahiro Okamoto dan Yoshimune Arai selaku anggota JARRWC, Ken Miyashita dari Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang, serta Masashi Tetsuhashi, perwakilan Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia.

 

Dalam pertemuan tersebut, delegasi Jepang memaparkan maksud kunjungan mereka, yakni melakukan pemetaan lokasi keberadaan sisa-sisa kerangka prajurit Jepang yang gugur di Pulau Morotai semasa Perang Dunia II. Misi ini merupakan bagian dari program resmi Pemerintah Jepang dan keputusan parlemen untuk mengembalikan jenazah para prajurit kepada keluarga mereka di Jepang.



 

Fumihiko Matsumoto, melalui penerjemahnya Helmi Nonaka, menyampaikan bahwa misi ini merupakan misi kemanusiaan. “Maksud kedatangan kami adalah melakukan pemetaan dan survei untuk menemukan sebanyak mungkin titik lokasi kerangka tentara jepang yang gugur di Morotai,” jelas Matsumoto.

 

Senada Masashi Tetsuhashi perwakilan dari kedutaan besar Jepang mengungkapkan bahwa kunjungan ke Morotai ini pihaknya hanya sebatas melaukuan survei lokasi kerangka tentara jepang yang gugur di Morotai. Pihaknya belum memulangkan kerangka yang ditemukan, sebab belum memiliki kerja sama dengan pemerintah Indonesia. Tetsuhashi mengakui pihaknya memiliki 28 titik lokasi peninggalan kerangka tentara jepang, salah satunya menjadi koleksi Museum Perang Dunia 2.

 

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Pulau Morotai Rio Cristian Pawane menyatakan dukungan penuh terhadap misi JARRWC dan Pemerintah Jepang, serta mendorong kerja sama lebih lanjut antara Indonesia dan Jepang, terutama dalam pengembangan sektor pariwisata sejarah dan budaya di Morotai.

 

"Saya mendorong kerja sama Indonesia dan Jepang seperti pembuatan film dokumenter, hal ini dapat mendukung promosi sektor pariwisata, khususnya wisata sejarah dan budaya. Morotai memiliki nilai sejarah yang sangat penting, dan misi ini bisa menjadi langkah awal untuk menjadikan sejarah tersebut sebagai daya tarik wisata berkelas internasional," ujar Rio Pawane.

 



Pulau Morotai sendiri dikenal sebagai lokasi strategis dalam Perang Pasifik pada masa Perang Dunia II, di mana menjadi basis penting pasukan Sekutu yang dipimpin oleh Jenderal Douglas MacArthur. Pulau ini sempat dikuasai oleh Jepang sebelum akhirnya menjadi titik kunci dalam kampanye militer Sekutu menuju Filipina dan Asia Tenggara.

Pemerintah Kabupaten Morotai berharap, kerja sama dengan Pemerintah Jepang dalam misi kemanusiaan ini juga dapat membuka peluang kerja sama di sektor lainnya, terutama di bidang pariwisata, budaya, dan pendidikan. (kbg)

BAGIKAN :



Berikan Komentar

Silakan tulis komentar dalam formulir berikut ini (Gunakan bahasa yang santun). Komentar akan ditampilkan setelah disetujui oleh Admin