Mahasiswa KKN-PPM UGM Kita Morotai Sukses Gelar Festival Sepak Bola dan Budaya di Pulau Rao
Stevi | 12 Agustus 2025 | Dibaca 12 kali |

Camat Pulau Rao, Sherly Tamaderage, mewakili Bupati Morotai Membuka Festival Rao Rayo

Pulau Rao, Morotai – Semarak perayaan di Kecamatan Pulau Rao, Kabupaten Pulau Morotai, mewarnai bulan Juli- Agustus 2025 melalui dua kegiatan besar yang digagas oleh Tim Mahasiswa KKN-PPM UGM Kita Morotai. Dua agenda tersebut adalah Saminyamau Football Fest 2025 dan Festival Budaya Rao Rayo 2025, yang keduanya berhasil memadukan olahraga, seni, budaya, dan ekonomi kreatif dalam satu bingkai kebersamaan masyarakat.

 

Pelaksanaan Saminyamau Football Fest 2025 berlangsung pada 23–28 Juli 2025 di Lapangan Desa Saminyamau dengan melibatkan seluruh desa di Kecamatan Pulau Rao. Fariz, mahasiswa S-1 Teknik Geodesi UGM sekaligus pengurus kegiatan, mengungkapkan bahwa turnamen ini bertujuan menggali potensi sepak bola di Pulau Rao sekaligus menghidupkan semangat sportivitas antar-desa.

 


“Antusiasme masyarakat sangat luar biasa. Setiap desa mengirim tim terbaiknya, baik putra maupun putri, dan para pendukung turut memadati lapangan setiap pertandingan. Bahkan, turnamen ini juga menarik perhatian desa-desa di luar Kecamatan Pulau Rao,” ujar Fariz.

 

Kepala Desa Saminyamau, Mangamis Tarumere, mengapresiasi kegiatan ini. Menurutnya, pertandingan ini memberikan dampak positif tidak hanya pada masyarakat Desa Saminyamau, tetapi juga desa-desa sekitar. “Kami berterima kasih kepada mahasiswa KKN-PPM UGM yang telah menghadirkan turnamen ini. Semoga menjadi awal yang baik untuk mengembangkan bakat pemuda di bidang olahraga,” katanya.



 

Tak berhenti pada olahraga, mahasiswa KKN-PPM UGM Kita Morotai juga berkolaborasi dengan pemerintah kecamatan dan lima desa di Pulau Rao: Posi-Posi, Aru Burung, Saminyamau, Loumadoro, dan Leo-Leo, untuk menggelar Festival Budaya Rao Rayo 2025. Acara ini digelar dalam rangka menyambut HUT ke-80 Republik Indonesia dan menjadi wadah pelestarian tradisi sekaligus pengembangan potensi pariwisata berbasis masyarakat.

 

Festival dibuka secara resmi oleh Camat Pulau Rao, Sherly Tamaderage, yang mewakili Bupati Morotai. Dalam sambutannya, Sherly menekankan pentingnya sinergi pemerintah dan masyarakat dalam memajukan potensi budaya dan ekonomi kreatif Pulau Rao.

 

Berbagai pertunjukan seni seperti Cakalele, Masamper, Tide-Tide, dan Bambu Tada meramaikan festival ini, ditambah lomba tari, lomba memancing, dan lomba dayung yang melibatkan partisipasi luas masyarakat. Parade Budaya dengan 100 peserta dari lima desa menjadi puncak acara, menampilkan busana adat dan tarian tradisional yang memukau pengunjung.

 

Malam puncak Festival Rao Rayo turut menghadirkan penampilan Sanggar Sura, salah satu program unggulan mahasiswa KKN yang berfokus pada pengembangan bakat seni generasi muda. Kepala Desa Posi-Posi, Junsman, menyebut bahwa festival ini bukan hanya hiburan, tetapi juga sarana edukasi budaya bagi masyarakat setempat.

 

Ketua Pengcab Kagama Morotai, Alfatah Sibua, menilai kegiatan ini sebagai peluang strategis menjadikan Pulau Rao sebagai destinasi wisata budaya. “Festival Rao Rayo 2025 membuktikan bahwa masyarakat lokal mampu menjadi aktor utama dalam pelestarian tradisi sekaligus penggerak ekonomi kreatif,” ujarnya.

Dua agenda besar ini yaitu Saminyamau Football Fest 2025 dan Festival Budaya Rao Rayo 2025, menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi mahasiswa, pemerintah, dan masyarakat mampu menghadirkan kegiatan berskala besar dengan dampak sosial dan ekonomi yang signifikan. Ke depan, kegiatan serupa diharapkan menjadi agenda tahunan untuk memperkuat identitas budaya Pulau Rao sekaligus mendukung promosi wisata Kabupaten Pulau Morotai.

BAGIKAN :